Selasa, 27 Juni 2017

Tiada Penyesalan...

Semua yang telah lalu biarlah berlalu. Aku bukanlah tipikal orang yang dengan mudahnya menyesali yang telah terjadi. Aku gak bakalan menyesal, kecuali jika kamu memaksaku untuk menyesal, lewat tindakanmu atau sikapmu. Mungkin akan kupertimbangkan. Jadi harap jangan berkali-kali gagal paham. Belajarlah bersikap lebih bijak dan dewasa, mungkin itu salah satunya yang akan menggoyahkan prinsipku sehingga aku menyesal, hehehe :D

Jumat, 23 Juni 2017

Murah Hati...

Kemurah-hatian tidak terletak dalam memberi aku sesuatu yang lebih kuperlukan daripada dirimu, melainkan memberiku sesuatu yang lebih kau perlukan daripada diriku. ~ Kahlil Gibran

Asing...

... Apakah hal ini terasa asing bagimu? Sesuatu yang paling asing adalah yang paling dekat pada kebenaran yang hakiki. Dalam hasrat manusia terdapat satu tenaga kerinduan yang mampu mengubah kabut dalam diri kita menjadi matahari. ~ Kahlil Gibran

Sabtu, 17 Juni 2017

Kemampuan Bekerja...

Islam telah menyerukan agar kita berusaha untuk mengais rezeki yang halal dan mengusir kemalasan, keputusaan dan meminta-meminta kepada orang lain. Islam juga menyerukan untuk bekerja tanpa ada rasa gengsi atau malu untuk melakukan satu jenis pekerjaan halal. Kerja dalam Islam merupakan ibadah dan pendekatan diri seorang muslim kepada Tuhannya seraya mengharapkan agar kerja itu diterima dan mendapat balasan yang baik. Kerja juga merupakan satu kemuliaan dan kehormatan, sedangkan meminta-minta kepada orang lain merupakan satu kehinaan dan kerendahan, dan tangan di atas itu lebih baik daripada tangan di bawah. ~ Fiqh Dakwah

Kepada Siapakah?

Kepada siapakah selain Allah aku berlindung diri, mengadukan semua keluhan, penderitaan dan gejolak jiwaku? Kepada siapakah selain Allah aku memohon pertolongan di setiap tahapan kehidupan yang ganas dan kejam ini? Kepada siapakah selain Allah aku harus berdo'a agar bisa hilang kegelisahan, kesedihan, dan kegalauanku? Siapakah selain Allah yang mampu menenangkan hatiku pada saat sendirian? Siapakah selain Allah yang akan menurunkan ketentraman jiwa dan ketenangan hatiku? Siapakah selain Allah yang akan menjagaku dari berbagai fitnah, godaan setan dan bisikan-bisikan nafsu?

Poin Penting Kehidupan...

Kehidupan seseorang tidak diperhitungkan dengan bilangan tahun yang dilalui sejak kelahiran hingga kematiannya, tetapi diperhitungkan dengan karya-karya yang dilakukannya selama hidupnya serta pengaruh dari karya-karya ini dalam kehidupan manusia baik dari dimensi tempat maupun dimensi waktu, baik pengaruhnya itu positif dan bermanfaat maupun negatif dan membahayakan. Sebagai konsekuensinya, ia akan menerima pahala dan balasan yang baik atau dosa dan siksa.

KECEMERLANGAN AKAL PIKIRAN DAN KEJUJURAN...

Nasehat Hasan Al Bana: "Kekanglah rasa ketergasaan kalian dengan pandangan dan pemikiran yang jernih, dan terangilah kecemerlangan akal pikiran dengan gelora perasaan yang mengharu biru penuh semangat. Beranganlah dengan kejujuran hakikat dan kenyataan, dan singkaplah hakikat itu dengan benderangnya angan yang rasional nan cemerlang. Janganlah cenderung kepada salah satu, sehingga kamu abaikan yang lain. Jangan sekali-kali melanggar aksiomatika alam, karena aksiomatika itulah yang akan menang. Pergunakan, manfaatkan dan kendalikan arusnya. Jadikanlah yang sebagian untuk mendayagunakan sebagian yang lain. Sesungguhnya kalian hanya menuju keridhaan Allah, beramal untuk meraih pahala dan ridha-Nya. Hal itu hanya benar-benar akan dicapai jika benar-benar ikhlas."

Jumat, 16 Juni 2017

Ikhlas Menjalani...

Ikhlas ada dua jenis. Pertama, ikhlas karena memang mengerti, "Oh, aku mengerti dia seperti itu sehingga aku sabar." "Aku mengerti orang yang menyakiti aku seperti itu sehingga aku sabar." "Aku tahu peristiwa ini terjadi untuk tujuan yang baik untukku." Kita ikhlas karena kita mengerti. Namun ada ikhlas jenis kedua. Terkadang dalam peristiwa atau sesuatu atau seseorang yang datang dalam hidup kita dan melakukan sesuatu pada hidup kita, kita tidak mengerti itu untuk apa, kejadian itu untuk apa. Kita tidak mengerti sama sekali. Namun, kemudian yang membuat kita sabar dan rela menjalani semata-mata karena kita mengingat Yang Maha Kuasa. Setidaknya kita memaksakan diri untuk mengerti bahwa Tuhan tidak pernah iseng. Dalam setiap keadaan pasti ada tali-temalinya, ada benang merahnya, ada blue print yang sedang diletakkan untuk peristiwa-peristiwa berikutnya yang mulia, yang baik, yang menjadi tujuan utama hidup ini. Dengan memaksakan diri kita untuk rela menjalani, ikhlas menjalani, semoga yang pahit pada awalnya akan menjadi manis pada akhirnya. Semoga...

Hal-hal Tak Penting Tak Lagi Mengganggu...

Kita punya banyak kebutuhan yang standar dan itu hampir dimiliki semua umat manusia tanpa terkecuali. Dari orang Amerika, Afrika, Asia, Australia, hingga orang mana pun, selama dia ada di bumi ini, selama dia bernama manusia, dia punya beberapa kebutuhan itu. Dari zaman ke zaman hal yang menyakiti hati manusia, jiwa manusia, adalah hal yang sama yaitu kehilangan, penolakan, penderitaan, ketidak sesuaian antara harapan dan kenyataan, dan lain sebagainya. Semua hal ini adalah masalah klasik. Andaikan kita berada di planet lain selain bumi yang memiliki sistem kehidupan yang berbeda total, apa yang terjadi? Mungkin ada jenis-jenis rasa sakit yang lain yang justru lebih terasa di planet sana. Artinya, pola kealamiahan kehidupan itu menjadi sumber utama kesenangan atau kekecewaan. Belajar dari poin ini, kita sedikit lebih paham tentang filsafat kehidupan. Ada orang yang sudah berani dan mampu masuk ke level kesadaran ini sehingga dia tidak mudah lagi kecewa akan hal-hal yang tidak penting. Kecewa tetap kecewa, tetapi hal-hal yang tidak penting tak lagi mengganggu mereka. Dengan menyadari bahwa rasa sakit, rasa kecewa, dan rasa marah itu berawal dari kebutuhan-kebutuhan standar di bumi ini, kita kemudian bisa mengambil langkah-langkah untuk hidup lebih bijak dan tidak terlalu termakan rasa kecewa karena tidak tercapainya kebutuhan-kebutuhan itu. Sumber: Sebuah Buku Keren Terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama ^_~

Makna Setiap Pertemuan...

Setiap pertemuan itu ada maknanya. Ada tujuan mulia dibalik setiap hal, baik yang enak maupun tidak enak. Selalu ada rencana di dalamnya. Dari sekian banyak rencana itu, ada rencana yang sudah pasti, yaitu untuk memperkaya nuansa jiwa kita. Ketika kita dihadapkan pada sebuah situasi, terlepas apakah kita mampu atau tidak melaluinya, terlepas dari susah atau senang, situasi itu adalah perjumpaan kita dengan hal yang baru. Perumpamaan ini menambah nuansa jiwa dan bertujuan mendewasakan diri.

Terserah...

Silahkan anda mau berkesimpulan seperti apa, sekarang udah ga ada pengaruhnya lagi buat saya. Karena kalo kesimpulan anda salah, yang rugi dan yang bakal ngejalaninnya kan anda sendiri. Dan saya hanya mengamati...menyimak...melihat...menanti...apa yang terjadi. Waktu terus berjalan, saya sih nganggepnya buat seru-seruan aja, apa ruginya ngikutin perkembangan. Toh kalo endingnya mah udah bisa ketebak, kalopun bukan yang itu, masih bisa ketebak juga yang lainnya, atau kalau bukan juga, masih gak jauh-jauh dari seputaran itu, masih blom bisa dibilang amazing, jadi saya gak perlu bilang wow... #YupzBanget #Whatever

Kamis, 15 Juni 2017

Introspeksi Diri Ajalah.... ^_~

Menurut anda kesalahan yang anda lakukan lebih kecil dosanya. Karena itulah anda merasa diri andalah yang lebih baik. Tapi anda melakukan berulang kali. Masih merasa lebih baik dengan akumulasi dosa yang telah anda lakukan? Muhasabahi diri anda sebelum menilai orang lain! ;)

Minggu, 11 Juni 2017

STOP MENCARI PEMBENARAN!!

Bayangkan anda atau orang yang anda sayangi berada di posisi saya, belum tentu bisa bersabar seperti saya dalam waktu yang cukup lama, bahkan hingga saat ini. Jadi sebaiknya anda stop ngebacot, stop mencari pembenaran atas pemikiran dan pendapat anda dengan mengutip berbagai kata-kata bijak, percayalah itu hanya sia-sia dan hanya dapat menenangkan hati anda sesaaat saja. lagipula, perlu anda catet, ketika membandingkan dua orang, untuk menyatakan salah satu lebih baik dari yang lain, anda harus terlebih dahulu memberikan kesempatan yang sama pada mereka berdua, perlakuan yang sama, memberikan kebaikan yang sama, dan memberikan penilaian awal yang sama. Ketika anda menguji mereka dengan masalah, permasalahan tsb haruslah sama beratnya. Jika anda masih berat sebelah, kesimpulan anda tentang siapa yang lebih baik itu belum valid.